Teungku Herman AR |
Aceh Utara, gebrak24.com - Gotong royong merupakan budaya yang menjadi salah satu identitas perilaku kolektif masyarakat Aceh sejak zaman dahulu. Bergotong royong adalah salah satu kegiatan sosial yang sangat mulia dan tanpa pamrih untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, sejak zaman kakek dan nenek dahulu orang dengan mudah menjumpai budaya gotong royong misalkan, mengerjakan sawah, membersihkan jalan dan lorong.
Juga membantu tetangga yang sedang berduka dan kerjasama tersebut bukan hanya dilakukan sanak keluarga tetapi semua masyarakat gampong berbaur dalam kerjasama demi proses kegiatan atau acara bisa berlangsung dengan baik.
Namun pada saat ini kebudayaan tersebut semakin hilang. Pada zaman Kesultanan Aceh, semangat gotong royong mampu membakar kegigihan para pahlawan baik agam maupun inong untuk mengusir penjajah. “Sudah seharusnya budaya gotong royong tetap dipertahankan baik dikalangan masyarakat maupun di kalangan remaja”, sebut Tengku Herman AR salah seorang pemerhati Adat dan Budaya Aceh.
Menurut Tgk Herman mengendornya semangat kegotongroyongan dalam masyarakat maupun di kalangan remaja akhir akhir ini perlu segera diantisipasi dengan memperkuat komitmen bersana untuk terus menumbuhkan semangat peduli terhadap sesama, meneguhkan rasa tanggungjawab bersama dan menetapkan keyakinan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik.
Dijelaskan, di era globalisasi sekarang ini budaya gotong royong mungkin masih bisa ditemukan di gampong gampong dan daerah terpencil saja. Hal ini sungguh memprihatinkan karena mengingat budaya ini merupakan budaya yang menjiwai kepribadian suku bangsa Aceh turun temurun..
Hilangnya budaya gotong royong dikalangan masyarakat maupun di kalangan remaja menurut Tgk Herman ada beberapa faktor yang memengaruhi, salah satu faktor yang dapat menyebabkan lunturnya budaya gotong royong adalah masuknya arus modernisasi, dimana arus modernisasi yang masuk ke Aceh memberikan dampak bagi pembentukan karakter masyarakat khususnya remaja seperti sikap individualisme yang hanya mementingkan diri sendiri.
Sikap tersebut merupakan gaya hidup orang barat yang tidak selaras dengan budaya orang Aceh. Selain itu, sekarang masyarakat Aceh sudah terbentuk sikap apatis atau tidak acuh terhadap situasi lingkungannya karena mereka hanya sibuk bekerja dan jarang sekali berinteraksi dengan sesama.
Khusus untuk kalangan remaja Tgk Herman mengingatkan, masa remaja merupakan masa seseorang mencari identitas dan jatidiri. Dimana mereka sedang mencari idola untuk dijadikan cermin bagi dirinya. Kekeliruan dalam pergaulan dapat mengakibatkan timbul berbagai persoalan. Oleh karena itu semangat dalam menumbuhkan rasa saling tolong menolong perlu ditanamkan dikalangan remaja untuk mengatasi persoalan tersebut.
Dicontohkan misalnya membiasakan semangat saling tolong menolong sesama teman yang lain, rasa solidaritas, dan saling berbagi. Dalam kegiatan tersebut bisa dilakukan dalam berbagai kegiatan pergaulan di sekolah maupun masyarakat.
Semangat gotong royong dikalangan remaja ini bisa tumbuh dengan beberapa cara salah satunya adalah solidaritas yang tinggi terhadap lingkungan dan sesama dan menghidupkan kembali semangat kebersamaan dalam komunitas bersama yaitu organisasi.
“Dengan berorganisasi kita akan mendapatkan banyak keuntungan seperti dapat memiliki keterampilan tertentu (soft skill). Dalam organisasi akan ada interaksi antar individu sehingga tercipta rasa kebersamaan dan kekeluargaan. Organisasi tersebut tidak harus organisasi yang formal yang ada di sekolah, kampus, ataupun gampong, akan tetapi bisa berupa paguyuban, komunitas, perkumpulan berbentuk klub berdasarkan hobi seperti sepak bola.
Hal ini sangat penting karena ada kerjasama antara satu dengan yang lain . secara perlahan akan terbentuk semangat gotong royong”, papar Tgk Herman.
Mengakhiri pendapatnya, Tgk Herman sangat berterima kasih kepada jajaran TNI dan Polri serta BUMN juga PNS dalam jajaran pemerintahan di Aceh yang kerap melakukan gotong royong bersama masyarakat. Demikian Tgk Herman AR.
(Usman Cut Raja)
No comments:
Tulis comments