Aceh Utara I Gebrak24 - Kemukiman Cot Murong Kecamatan Dewantara Aceh Utara sudah sangat terkenal kesegenap penjuru terutama dalam usaha perikanan’ industri batu bata, pengolahan garam trdisional dan sayuran yang dihasilkan di kemukiman ini..
Miftahuddin, salah seorang tokoh masyarakat saat ditemui Media ini mengatakan, kolam ikan yang dikembangkan secara swadaya bisa disebut menjamur dipinggir pantai. Hal yang sama juga terhadap kawaan pertanian, selain padi juga sayuran termasuk industry bata.
“Hingga warga yang mendiami Kemukiman Cot Murong tidak ada yang menganggur semua ada kerja”. sebutnya
Salah satu usaha yang sangat membanggakan adalah budidaya ikan kakap putih yang sudah sangat berhasil dan terkenal kesegenap penjuru di Indonesia termasuk Asia Tenggara terdapat di gampong Lancang Barat yang dirintis oleh mantan Geuchik Iskandar Yusuf. Banyak peminat termasuk pelajar terutama SMK dari berbagai daerah bahkan Bali datang ingin belajar cara budidaya ikan kakap putih.
Mantan Keuchik Gampong Lancang Barat Iskandar Yusuf dalam dalam suatu kesempatan kepada media ini menjelaskan, untuk memanfaatkan dan mengembangkan ikan tersebut sebelumnya wajib membaca dan mencari wawasan sebanyak mungkin kemudian menerapkan dalam praktek
"Mengenai salah satu cara untuk memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki, yaitu dengan cara budidaya ikan kakap putih di tambak”, papar Iskandar yang sekarang berhasil memperoleh kursi di DPRK Aceh Utara .
Ikan kakap putih jelasnya, tentu bukan makanan yang asing bagi masyarakat, banyak olahan dan kreasi dibuat dari ikan tersebut mulai dari dimasak, digoreng, disambal atau dibakar, hingga dibuat keripik. Budidaya ikan kakap putih memberi potensi keuntungan yang besar karena diminati seluruh bangsa di dunia.
Lebih lanjut Iskandar, jebolan Perguruan Tinggi Perikanan di Sumatera Utara menguraikan, salah satu kunci kebersihan dalam budidaya ikan kakap putih di tambak dengan syarat, lokasi harus bebas banjir, bebas dari pencemaran seperti sampah dan limbah industri, dapat menahan air, dan tidak mudah longsor. Lokasi yang paling cocok ialah di tanah liat yang bercampur sedikit endapan pasir.
Untuk tahap selanjutnya ialah pembuatan konstruksi tambak, maksimal 3.000 meter2, ukuran tersebut sudah maksimal untuk penyediaan benih, pemberian pakan, dan proses panen. Tambak harus dalam kondisi kuat sebab lama pemeliharaan ikan kakap putih lama 6 sd 12 bulan sementara kedalaman tambak1 sd 1,5 meter.
Dijelaskan juga yaitu terhadap cara budidaya ikan kakap putih di tambak diawali dengan pengeringan, pengapuran dasar agar tanah stabil, dan pemupukan. Jika seluruh persiapan tambak tersebut telah dilaksanakan,
nantinya air yang digunakan untuk budidaya akan lebih jernih dan bersih. Kecerahan air dapat bertahan hingga kedalaman 40 cm.
Benih ikan kakap putih berukuran 2 sd 4 cm harus didiamkan dulu dalam suatu bak (umumnya menggunakan keramba apung) untuk kemudian dipindah ke tambak sampai pembesaran dan siap dikonsumsi. Diamkan dalam bak dengan kedalaman sekitar 1,5 meter dan sirkulasi yang cukup, biarkan
ukuran mencapai 5 sd 10 cm terlebih dahulu, proses ini memakan waktu sekitar 60 hari.
Selama masa budidaya, harus selalu memantau kondisi lingkungan agar sesuai dengan kebutuhannya. Perhatikan agar sirkulasi air selalu dalam
kondisi segar, selalu ganti air setidaknya 10% dari total volume tambak setiap harinya. Kecerahan air harus bertahan 30 sd 40 cm. Jika tambak terlalau bening atau sebaliknya, ikan kakap putih menjadi berkurang nafsu makannya.Sementara cara panen ikan kakap putih harus dengan jaring khusus (jaring yang dibentuk seperti jaring trawl) atau digiring, kumpulkan
di tempat yang sama setelah ditangkap dan kelompokkan berdasarkan ukuran. Lakukan penangkapan ikan kakap putih secara hati hati agar tidak lembam.
Selenjutnya ikan yang sudah ditangkap untuk selanjutnya dijual harus dipindah secara hati hati. Ikan yang dalam proses panennya dilakukan dengan menggunakan bahan kimia tertentu yang bebas infeksi. Pemindahan ikan harus dengan cara alami untuk mempertahankan mutunya dan tercapai harga jual yang tinggi. Top of Form Bottom of Form
Batu Bata
Batu bata tradisional masih menjadi material utama pembangunan gedung, perkantoran dan properti lainnya di Aceh. Meskipun dewasa ini sudah ditemukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat bangunan, tetapi sebagian besar masyarakat Aceh masih tetap menggunakan batu bata yang justru pembuatannya melalui teknologi tradisional.
Terhadap industri batu bata di Aceh, Aceh Utara masih merupakan sentra industri pembuatan batu bata terbesar dan sudah dikenal hingga ke luar Aceh. Hal ini disampaikan Geuchik Gampong Ulee Pulo, Mawardi Syahdan saat ditemui Media ini di sebuah kilang pembuatan batu bata Gampong Ulee Pulo, Kecamatan Dewantara, belum lama ini.
Mawardi menceritakan tentang industri batu bata di gampong Ulee Pulo, yaitu sudah semenjak proyek proyek industri raksasa dibangun di Lhokseumawe dan Aceh Utara tahun 1975. “Hadirnya industri industri tersebut telah membuka peluang banyak penduduk disini untuk membangun industri batu bata, apalagi mendapat keuntungan besar”, tuturnya. .
Dijelaskan, meskipun kalangan proyek proyek vital ketika itu coba menciptakan sendiri batu bata yang terbuat dari semen tetapi sebagian besar masyarakat lainnya tetap fanatik menggunakan batu bata dari tanah yang pembuatannya melalui teknologi tradisional. (Usman Cut Raja)
Salah satu usaha yang sangat membanggakan adalah budidaya ikan kakap putih yang sudah sangat berhasil dan terkenal kesegenap penjuru di Indonesia termasuk Asia Tenggara terdapat di gampong Lancang Barat yang dirintis oleh mantan Geuchik Iskandar Yusuf. Banyak peminat termasuk pelajar terutama SMK dari berbagai daerah bahkan Bali datang ingin belajar cara budidaya ikan kakap putih.
Mantan Keuchik Gampong Lancang Barat Iskandar Yusuf dalam dalam suatu kesempatan kepada media ini menjelaskan, untuk memanfaatkan dan mengembangkan ikan tersebut sebelumnya wajib membaca dan mencari wawasan sebanyak mungkin kemudian menerapkan dalam praktek
"Mengenai salah satu cara untuk memanfaatkan sumber daya alam yang kita miliki, yaitu dengan cara budidaya ikan kakap putih di tambak”, papar Iskandar yang sekarang berhasil memperoleh kursi di DPRK Aceh Utara .
Ikan kakap putih jelasnya, tentu bukan makanan yang asing bagi masyarakat, banyak olahan dan kreasi dibuat dari ikan tersebut mulai dari dimasak, digoreng, disambal atau dibakar, hingga dibuat keripik. Budidaya ikan kakap putih memberi potensi keuntungan yang besar karena diminati seluruh bangsa di dunia.
Lebih lanjut Iskandar, jebolan Perguruan Tinggi Perikanan di Sumatera Utara menguraikan, salah satu kunci kebersihan dalam budidaya ikan kakap putih di tambak dengan syarat, lokasi harus bebas banjir, bebas dari pencemaran seperti sampah dan limbah industri, dapat menahan air, dan tidak mudah longsor. Lokasi yang paling cocok ialah di tanah liat yang bercampur sedikit endapan pasir.
Untuk tahap selanjutnya ialah pembuatan konstruksi tambak, maksimal 3.000 meter2, ukuran tersebut sudah maksimal untuk penyediaan benih, pemberian pakan, dan proses panen. Tambak harus dalam kondisi kuat sebab lama pemeliharaan ikan kakap putih lama 6 sd 12 bulan sementara kedalaman tambak1 sd 1,5 meter.
Dijelaskan juga yaitu terhadap cara budidaya ikan kakap putih di tambak diawali dengan pengeringan, pengapuran dasar agar tanah stabil, dan pemupukan. Jika seluruh persiapan tambak tersebut telah dilaksanakan,
nantinya air yang digunakan untuk budidaya akan lebih jernih dan bersih. Kecerahan air dapat bertahan hingga kedalaman 40 cm.
Benih ikan kakap putih berukuran 2 sd 4 cm harus didiamkan dulu dalam suatu bak (umumnya menggunakan keramba apung) untuk kemudian dipindah ke tambak sampai pembesaran dan siap dikonsumsi. Diamkan dalam bak dengan kedalaman sekitar 1,5 meter dan sirkulasi yang cukup, biarkan
ukuran mencapai 5 sd 10 cm terlebih dahulu, proses ini memakan waktu sekitar 60 hari.
Selama masa budidaya, harus selalu memantau kondisi lingkungan agar sesuai dengan kebutuhannya. Perhatikan agar sirkulasi air selalu dalam
kondisi segar, selalu ganti air setidaknya 10% dari total volume tambak setiap harinya. Kecerahan air harus bertahan 30 sd 40 cm. Jika tambak terlalau bening atau sebaliknya, ikan kakap putih menjadi berkurang nafsu makannya.Sementara cara panen ikan kakap putih harus dengan jaring khusus (jaring yang dibentuk seperti jaring trawl) atau digiring, kumpulkan
di tempat yang sama setelah ditangkap dan kelompokkan berdasarkan ukuran. Lakukan penangkapan ikan kakap putih secara hati hati agar tidak lembam.
Selenjutnya ikan yang sudah ditangkap untuk selanjutnya dijual harus dipindah secara hati hati. Ikan yang dalam proses panennya dilakukan dengan menggunakan bahan kimia tertentu yang bebas infeksi. Pemindahan ikan harus dengan cara alami untuk mempertahankan mutunya dan tercapai harga jual yang tinggi. Top of Form Bottom of Form
Batu Bata
Batu bata tradisional masih menjadi material utama pembangunan gedung, perkantoran dan properti lainnya di Aceh. Meskipun dewasa ini sudah ditemukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat bangunan, tetapi sebagian besar masyarakat Aceh masih tetap menggunakan batu bata yang justru pembuatannya melalui teknologi tradisional.
Terhadap industri batu bata di Aceh, Aceh Utara masih merupakan sentra industri pembuatan batu bata terbesar dan sudah dikenal hingga ke luar Aceh. Hal ini disampaikan Geuchik Gampong Ulee Pulo, Mawardi Syahdan saat ditemui Media ini di sebuah kilang pembuatan batu bata Gampong Ulee Pulo, Kecamatan Dewantara, belum lama ini.
Mawardi menceritakan tentang industri batu bata di gampong Ulee Pulo, yaitu sudah semenjak proyek proyek industri raksasa dibangun di Lhokseumawe dan Aceh Utara tahun 1975. “Hadirnya industri industri tersebut telah membuka peluang banyak penduduk disini untuk membangun industri batu bata, apalagi mendapat keuntungan besar”, tuturnya. .
Dijelaskan, meskipun kalangan proyek proyek vital ketika itu coba menciptakan sendiri batu bata yang terbuat dari semen tetapi sebagian besar masyarakat lainnya tetap fanatik menggunakan batu bata dari tanah yang pembuatannya melalui teknologi tradisional. (Usman Cut Raja)
No comments:
Tulis comments