-->

Tuesday, October 22, 2024

Mengenang Sejarah Kerajaan Aceh Dan Peninggalannya

 





Gebrak24.com - Kerajaan Aceh Darussalam, juga dikenal sebagai Kesultanan Aceh, merupakan sebuah kerajaan Islam yang berdiri di provinsi Aceh, Indonesia.

Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatra dengan ibu kotanya di Banda Aceh Darussalam. Kerajaan ini merupakan kekuatan regional utama pada abad ke-16 dan ke-17 sebelum mengalami periode penurunan yang panjang

Mengutip UMSU, Pada tahun 1496, Sultan Ali Mughayat Syah dinobatkan sebagai sultan pertama . Kemudian, pada masa Sultan Selim II dari Turki Utsmani, beberapa teknisi dan pembuat senjata dikirimkan ke Aceh, yang kemudian mampu memproduksi meriam sendiri dari kuningan .

Kerajaan Aceh Darussalam dibangun di atas puing-puing kerajaan Hindu dan Budha sebelumnya, seperti Kerajaan Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra, dan Kerajaan Indrapura (Indrapuri).

Raja Kerajaan Aceh

  1.  Sultan Ali Mughayat Syah (1496-1528 M)2. Sultan Salahudin (1528-1537 M
  2.  Sultan Alaudin Riayat Syah al-Kahar (1537-1568 M)
  3.  Sultan Husein Ali Riayat Syah (1568-1575 M)
  4.  Sultan Muda (1575 M)
  5.  Sultan Sri Alam (1575-1576 M)
  6.  Sultan Zain al-Abidin (1576-1577 M)
  7. Sultan Ala’ al-Din Mansur Syah (1577-1589 M)
  8.  Sultan Buyong (1589-1596 M)
  9.  Sultan Ala’ al-Din Riayat Syah Sayyid al-Mukammil (1596-1604 M)
  10.  Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607 M)
  11. Sultan Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1607-1636 M)
  12. Sultan Iskandar Thani (1636-1641 M)
  13. Sri Ratu Safi al-Din Taj al-Alam (1641-1675 M)
  14. Sri Ratu Naqi al-Din Nur al-Alam (1675-1678 M)
  15. Sri Ratu Zagi al-Din Inayat Syah (1678-1688 M)
  16.  Sri Ratu Kamalat Syah Zinat al-Din (1688-1699 M)
  17.  Sultan Badr al-Alam Syarif Hashim Jamal al-Din (1699-1702 M)
  18. Sultan Perkasa Alam Syarif Lamtui (1702-1703 M)
  19. Sultan Jamal al-Alam Badr al-Munir (1703-1726 M)
  20.  Sultan Jauhar al-Alam Amin al-Din (1726 M)
  21. Sultan Syams al-Alam (1726-1727 M)
  22. Sultan Ala’ al-Din Ahmad Syah (1727-1735 M)
  23.  Sultan Ala al-Din Johan Syah (1735-1760 M)
  24.  Sultan Mahmud Syah (1760-1781 M)
  25.  Sultan Badr al-Din (1791-1795 M)
  26. Sultan Sulaiman Syah (1795)
  27. Alauddin Muhammad Daud Syah
  28.  Sultan Ala al-Din Jauhar al-Alam (1795-1915 M) dan (1818-1824 M)
  29. Sultan Syarif Saif al-Alam (1815-1818 M)
  30.  Sultan Muhammad Syah (1824-1938 M)
  31. Sultan Suleiman Syah (1939-1957 M)
  32.  Sultan Mansur Syah (1857-1870 M)
  33. Sultan Mahmud Syah (1870-1874 M)
  34. Sultan Muhammad Daud Syah (1974-1903 MPeninggalan Kerajaan Aceh
Peninggalan Kerajaan Aceh Darussalam dapat dilihat dalam berbagai aspek, termasuk dalam bidang literatur dan militer. Syaikh Daud Rumy menerbitkan Risalah Masailal Muhtadin li Ikhwanil Muhtadi yang menjadi kitab pengantar di dayah sampai sekarang.

Syaikh Nuruddin Ar-Raniry setidaknya menulis 27 kitab dalam bahasa Melayu dan Arab. Yang paling terkenal adalah Sirath al-Mustaqim, kitab fiqih pertama terlengkap dalam bahasa Melayu .

Dalam bidang militer, pada masa Sultan Selim II dari Turki Utsmani, Aceh menerima pengiriman teknisi dan pembuat senjata, yang kemudian memungkinkan kerajaan ini untuk memproduksi meriam sendiri dari kuningan.

Penulis: Usman Cut Raja

Show comments
Hide comments
No comments:
Tulis comments

banner

Latest News

Back to Top