-->

Thursday, October 17, 2024

PT PIM Tetap Eksis Dan Akan Berkembang Kembali

 









Aceh Utara I Gebrak24.com - Penerapan manajemen yang dianut PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dalam menyeimbangkan dan menentukan keberhasilan selalu merujuk kepada situasi dan kondisi hingga perusahaan berlambang Gajah Putih ini tetap eksis dan akan terus bertahan hidup dan diharapkan akan terus berkembang.

Diantara peran yang diterapkan misalnya Peran Interpersonal, Figurehead sebagai simbol dalam kegiatan perusahaan, Leader yang memberi motivasi kepada karyawan serta mengatasi permasalahan yang muncul.

Selanjutnya, Liaison yang menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal. Peran informasi yang meliputi monitor, mengawasi, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.

Dan yang juga sangat berperan dilakukan PT PIM adalah Spokeperson atau Juru Bicara yang mengimfomasikan semua kegiatan perusahaan kepada pihak luar. Lalu Peran Pengambil Keputusan atau Entrepreneur yang membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Selanjutnya Disturbance Handler atau Penyelesai Permasalahan mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul. Terakhir Resource Allicator atau Pengalokasi SDM untuk menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya. Termasuk Negosiator atau negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan perusahaan.

Dalam kaitan penerapan manajemen ini pula PT PIM berani melakukan terobosan tidak saja bagi keuntungan perusahaan juga untuk berkembang kembali industri di Aceh. Tidak tanggung tanggung awal Januari 2023 PT PIM berhasil memproduksi pupuk NPK atau Nitrogen, Fosfat, Kalium.

PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukueh Aceh Utara sudah lama mengalami kesulitan dan sekarang terlihat sedang bangkit kembali seperti diawal PT PIM ini beroperasi..

Sebelumnya kesulitan yang dialami PT PIM misalnya sulit berkembang, sulit keuangan, hingga pemasaran yang terbatas bahkan telah mengundang keprihatinan banyak kalangan. mudah mudahan cepat bangkit kembali sebagaimana yang sedang dirintis sekarang ini

Kondisi yang dialami PT PIM belakangan memang tanda-tanda perusahaan yang sedang sulit. Lalu apa yang harus dilakukan jika perusahaan sedang mengalami masa sulit seperti itu? Keputusan dan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk menyelamatkannya. Demikian tanggapan mantan Direktur Keuangan dan Umum, Rochan Syamsul Hadi dalam suatu pertemuan dengan Media ini .

Dijelaskan, memang dalam sekitar 4 tahun terakhir kondisi PT PIM mulai terlihat sedang menuju pengembangan dengan terbuka peluang pemasaran pupuk melalui ekspor. Begitu juga dengan pembelian semua aset PT AAF dan berprduksinya pabrik NPK.

Sesungguhnya sehat tidaknya sebuah perusahaan sangat ditentukan dari lingkungan dan bisnis. Salah satu lingkungan bisnis yang telah memacetkan perkembangan PT PIM sebelumnya terletak pada produksi dan pemasaran yang hanya memproduksi pupuk untuk kebutuhan subsidi.

Bisa dilihat beberapa langkah yang sedang dilakukan dalam upaya menyehatkan kembali PT PIM yaitu coba menguatkan peran manajemen. Misalnya, peran Interpersonal dan Figurehead yang merupakan simbol dalam kegiatan perusahaan harus berjalan, hingga PT PIM nantinya berani melakukan terobosan bagi keuntungan perusahaan yang lebih besar.

"Untuk maksud tersebut terobosan penghematan juga lebih ditingkakan agar PIM tetap bisa berproduksi ditengah harga gas mahal", cetus Rochan

Dalam membangkitkan kembali PT Pupuk Iskandar Muda rasanya tidak perlu diragukan lagi. betapa tidak, hanya dengan pemikiran dingin semua mampu meraih apa saja cita cita yang hendak dilakukan.

Dengan melakukan beberapa langkah dan inovasi untuk mendukung pencapaian. Langkah strategis tersebut, antara lain mendorong komersialisasi aset PT PIM dari pembelian eks aset PT AAF. Kemudian penyiapan pendanaan penyelesaian proyek Pabrik NPK PIM, Reaktivasi PIM-1, swakelola pengoperasian pabrik H2O2 dan Reaktivasi Tangki Amoniak eks PT AAF. Selanjutnya menciptakan talent-talent sumber daya manusia (SDM), dan mengharmonisasi pasokan PSO dan Komersil.

Dijelaskan, selama meniti karier sebagai CFO PT PIM, suka dan duka dilaluinya. Dia mengaku, sukanya adalah pada saat pengambilalihan atau pembelian aset PT AAF.

“Kami melihat aset tersebut sangat strategis. Dengan kajian matang kami membeli aset tersebut. Sampai saat ini pun masih kita manfaatkan karena di dalamnya masih ada pergudangan, pelabuhan yang bagus, dan aset pabriknya juga masih ada. Ya, memang pada saat itu kami ragu berani mengambil atau tidak, kemudian mempertimbangkan dananya dari mana. Tapi dengan niat dan ucapan bismillah akhirnya keinginan itu bisa tercapai,” ungkap Rochan.

“Dalam mencapai kinerja perusahaan saya mengajak seluruh unit kerja atau divisi agar dapat saling bersinergi. Saya selalu mendengar aspirasi dan keluhan yang disampaikan oleh karyawan dan mencari jalan keluar penyelesaiannya.”papar Rochan.

Rochan juga mengungkapkan harapannya ke depan, khususnya daerah Lhokseumawe di Aceh, bisa kembali lagi jaya seperti zaman dahulu. Karena PIM punya program kerja jangka panjang.

“PT PIM saat ini mempunyai dua pabrik, yakni pabrik PIM 1 dan PIM 2. PIM 1 kemarin sempat tidak beroperasi karena keterbatasan gas. Namun PIM dua jalan. Kami sudah bicara dengan perusahaan pen-supply gas, Insya Allah bisa terlaksana,” pungkas Rochan.

Sementara salah seorang lainnya yang tidak ingin disebut namanya menjelaskan, saat ini PIM memang sudah berkembang dibandingkan dengan tahun 2023 dan sebelumnya, hal ini dapat dilihat dari volume produksi dan penjualan PIM tahun 2024 ini diproyeksikan mencapai 700 ribu ton pupuk (400 ribu ton urea dan 300 ribu ton NPK), angka ini jauh lebih tinggi dari pencapaian sejak PIM berproduksi tahun 1985.

Saat ini dari 3 Pabrik yang dimiliki PIM (2 Pabrik Urea dan 1 Pabrik NPK) dimana PIM hanya mengoperasikan 1 Pabrik Urea dan 1 Pabrik NPK), adapun 1 Pabrik Urea yaitu PIM-1 tidak dioperasikan karena keterbatasan Gas bumi yang hanya tersedia untuk 1 Pabrik Ammonia&Urea plus NPK.

Untuk tahun 2025, PIM merencanakan menproduksi dan menjual sebanyak 900 ribu ton pupuk (450 ribu ton urea dan 450.000 ton NPK) artinya terjadi peningkatan atau semakin berkembang dari tahun 2024.

“Saat ini PIM sedang mempersiapkan Proyek PIM-3 (pembangunan Pabrik Urea ) kapasitas 650 ribu ton atau lebih per tahun dengan target berproduksi pada 2029 saat gas bumi dari Blok Andaman mulai diekploitasi, pada saat Proyek PIM-3 selesai maka diproyeksikan produksi dan penjualan mencapai diatas 1,5 juta ton per tahun. “INSYAALLAH”.sebutnya.

Menjawab ulasan ini Senior Vice President Sekretaris Perusahaan & Tata Kelola, Maimun,ST, MT saat dihubungi, Selasa (15/10) menjelaskan, untuk point 1 dan 2 Maimun member ucapan terima kasih. Sementara untuk poin 3 diminta jangan dulu karena belum diputuskan dalam rencana tahun 2025

Salah seorang tokoh bisnis dan mantan Wakil Ketua serta Direktur Eksekutif Kadinda serta Sekretaris Gapensi Aceh Utara, Asnawi H Ali ikut memberi aprisiasi atas keberhasilan yang dicapai PT PIM belakangan ini. Mudah2an PIM akan meraih kembali kejayaan seperti diawal kehadirannya. (Usman Cut Raja)

Show comments
Hide comments
No comments:
Tulis comments


 

Latest News

Back to Top