Dr.Iswadi,M.Pd
Jakarta, newsataloen.com - Pendiri Pejuang Pendidikan Indonesia Dr. Iswadi, M.Pd. mengatakan Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, tantangan yang dihadapi generasi muda semakin kompleks. Dr. Iswadi, M.Pd., seorang pendidik dan pemerhati pendidikan, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kesiapan generasi muda Indonesia dalam menghadapi perubahan zaman.
Ia menekankan bahwa reformasi pendidikan adalah langkah mendesak untuk memastikan bahwa generasi mendatang tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga unggul di tengah persaingan global.Hal tersebut disampaikan , Dr. Iswadi, M. Pd. kepada wartawan, minggu 17 November 2024
Menurut Dr. Iswadi, pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, ia melihat bahwa sistem pendidikan di Indonesia saat ini masih menghadapi banyak kendala, mulai dari kurikulum yang kurang relevan dengan kebutuhan zaman hingga minimnya akses pendidikan berkualitas di berbagai daerah.
“Kita harus berani melakukan reformasi besar-besaran dalam sistem pendidikan kita. Kurikulum yang kita gunakan harus mampu menjawab tantangan zaman, seperti perkembangan teknologi digital, kecerdasan buatan, hingga perubahan pola ekonomi global,” tegasnya dalam wawancara khusus terkait isu isu pendidikan terkini dengan para wartawan.
Ia menilai bahwa pola pengajaran konvensional yang terlalu berpusat pada hafalan sudah tidak relevan lagi. Sebaliknya, pendidikan harus lebih menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. “Jika kita terus bertahan dengan cara lama, kita akan tertinggal jauh dari negara lain,” tambahnya.
Selain itu Dr. Iswadi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap generasi muda yang, menurutnya, sering kali kurang siap menghadapi tantangan nyata di dunia kerja maupun kehidupan sosial. Data menunjukkan bahwa banyak lulusan perguruan tinggi di Indonesia yang menganggur karena kurang memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
“Generasi muda kita sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Namun, potensi itu tidak akan maksimal jika mereka tidak dipersiapkan dengan baik. Pendidikan seharusnya menjadi jembatan antara potensi dan peluang, bukan sekadar formalitas untuk mendapatkan ijazah,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter dalam menghadapi tantangan era digital. Menurutnya, generasi muda perlu dibekali dengan nilai-nilai integritas, tanggung jawab, dan etika digital untuk menghindari dampak negatif dari perkembangan teknologi, seperti penyebaran hoaks dan penyalahgunaan media sosial.
Kemudian Untuk mengatasi berbagai masalah ini, Dr. Iswadi mengusulkan beberapa langkah konkret dalam reformasi pendidikan. Pertama, ia menekankan pentingnya revisi kurikulum yang adaptif dan fleksibel. Kurikulum harus dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat belajar secara kontekstual dan aplikatif, tidak hanya sekadar teori.
“Kita perlu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Guru harus dilatih untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu, bukan sekadar formalitas,” sarannya.
Kedua, ia menekankan perlunya penguatan kapasitas guru. Guru adalah kunci utama dalam keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, pelatihan berkelanjutan dan pengembangan profesional harus menjadi prioritas.
Ketiga, Dr. Iswadi mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia industri, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Menurutnya, pendidikan vokasi dan pelatihan kerja harus lebih dioptimalkan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Selain itu, Dr. Iswadi juga menyoroti pentingnya pendidikan inklusif dan berkeadilan. Ia menyadari bahwa kesenjangan akses pendidikan masih menjadi masalah besar di Indonesia, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.
“Kita tidak boleh melupakan saudara-saudara kita yang ada di pelosok negeri. Pendidikan harus dapat diakses oleh semua anak, tanpa terkecuali,” katanya. Ia menyarankan agar pemerintah memperkuat infrastruktur pendidikan di daerah terpencil dan memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
Dr. Iswadi percaya bahwa dengan komitmen bersama, reformasi pendidikan bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan. Ia mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, pendidik, hingga masyarakat umum, untuk bersatu dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.
“Kita harus melihat pendidikan sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Generasi muda adalah aset terbesar kita, dan kita memiliki tanggung jawab untuk membekali mereka dengan pendidikan terbaik,” ujarnya penuh semangat.
Ia berharap bahwa melalui reformasi pendidikan, generasi muda Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global. Dengan pendidikan yang berkualitas, generasi penerus bangsa akan mampu menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju kemajuan.
Akademisi yang juga politisi muda asal Aceh ini menegaskan bahwa reformasi pendidikan adalah kunci untuk menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Dr. Iswadi, M.Pd., dengan segala pengamatannya, mengingatkan kita akan pentingnya langkah-langkah strategis untuk memperbaiki sistem pendidikan. Pendidikan bukan hanya tentang pengajaran di kelas, tetapi juga tentang mempersiapkan generasi muda untuk kehidupan yang penuh tantangan dan peluang.
Dengan visi yang jelas dan langkah yang konkret, harapan akan masa depan pendidikan yang lebih baik dapat terwujud. Generasi muda Indonesia layak mendapatkan pendidikan yang mampu mengangkat potensi mereka, bukan hanya untuk bertahan, tetapi untuk menjadi pemimpin di era baru yang penuh perubahan ini.demikian pungkas Dr. Iswadi, M.Pd. (rj/red)
Menurut Dr. Iswadi, pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Namun, ia melihat bahwa sistem pendidikan di Indonesia saat ini masih menghadapi banyak kendala, mulai dari kurikulum yang kurang relevan dengan kebutuhan zaman hingga minimnya akses pendidikan berkualitas di berbagai daerah.
“Kita harus berani melakukan reformasi besar-besaran dalam sistem pendidikan kita. Kurikulum yang kita gunakan harus mampu menjawab tantangan zaman, seperti perkembangan teknologi digital, kecerdasan buatan, hingga perubahan pola ekonomi global,” tegasnya dalam wawancara khusus terkait isu isu pendidikan terkini dengan para wartawan.
Ia menilai bahwa pola pengajaran konvensional yang terlalu berpusat pada hafalan sudah tidak relevan lagi. Sebaliknya, pendidikan harus lebih menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas. “Jika kita terus bertahan dengan cara lama, kita akan tertinggal jauh dari negara lain,” tambahnya.
Selain itu Dr. Iswadi mengungkapkan kekhawatirannya terhadap generasi muda yang, menurutnya, sering kali kurang siap menghadapi tantangan nyata di dunia kerja maupun kehidupan sosial. Data menunjukkan bahwa banyak lulusan perguruan tinggi di Indonesia yang menganggur karena kurang memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
“Generasi muda kita sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Namun, potensi itu tidak akan maksimal jika mereka tidak dipersiapkan dengan baik. Pendidikan seharusnya menjadi jembatan antara potensi dan peluang, bukan sekadar formalitas untuk mendapatkan ijazah,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter dalam menghadapi tantangan era digital. Menurutnya, generasi muda perlu dibekali dengan nilai-nilai integritas, tanggung jawab, dan etika digital untuk menghindari dampak negatif dari perkembangan teknologi, seperti penyebaran hoaks dan penyalahgunaan media sosial.
Kemudian Untuk mengatasi berbagai masalah ini, Dr. Iswadi mengusulkan beberapa langkah konkret dalam reformasi pendidikan. Pertama, ia menekankan pentingnya revisi kurikulum yang adaptif dan fleksibel. Kurikulum harus dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat belajar secara kontekstual dan aplikatif, tidak hanya sekadar teori.
“Kita perlu mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Guru harus dilatih untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu, bukan sekadar formalitas,” sarannya.
Kedua, ia menekankan perlunya penguatan kapasitas guru. Guru adalah kunci utama dalam keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, pelatihan berkelanjutan dan pengembangan profesional harus menjadi prioritas.
Ketiga, Dr. Iswadi mendorong kolaborasi antara pemerintah, dunia industri, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Menurutnya, pendidikan vokasi dan pelatihan kerja harus lebih dioptimalkan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja.
Selain itu, Dr. Iswadi juga menyoroti pentingnya pendidikan inklusif dan berkeadilan. Ia menyadari bahwa kesenjangan akses pendidikan masih menjadi masalah besar di Indonesia, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.
“Kita tidak boleh melupakan saudara-saudara kita yang ada di pelosok negeri. Pendidikan harus dapat diakses oleh semua anak, tanpa terkecuali,” katanya. Ia menyarankan agar pemerintah memperkuat infrastruktur pendidikan di daerah terpencil dan memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
Dr. Iswadi percaya bahwa dengan komitmen bersama, reformasi pendidikan bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan. Ia mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, pendidik, hingga masyarakat umum, untuk bersatu dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik.
“Kita harus melihat pendidikan sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Generasi muda adalah aset terbesar kita, dan kita memiliki tanggung jawab untuk membekali mereka dengan pendidikan terbaik,” ujarnya penuh semangat.
Ia berharap bahwa melalui reformasi pendidikan, generasi muda Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global. Dengan pendidikan yang berkualitas, generasi penerus bangsa akan mampu menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju kemajuan.
Akademisi yang juga politisi muda asal Aceh ini menegaskan bahwa reformasi pendidikan adalah kunci untuk menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Dr. Iswadi, M.Pd., dengan segala pengamatannya, mengingatkan kita akan pentingnya langkah-langkah strategis untuk memperbaiki sistem pendidikan. Pendidikan bukan hanya tentang pengajaran di kelas, tetapi juga tentang mempersiapkan generasi muda untuk kehidupan yang penuh tantangan dan peluang.
Dengan visi yang jelas dan langkah yang konkret, harapan akan masa depan pendidikan yang lebih baik dapat terwujud. Generasi muda Indonesia layak mendapatkan pendidikan yang mampu mengangkat potensi mereka, bukan hanya untuk bertahan, tetapi untuk menjadi pemimpin di era baru yang penuh perubahan ini.demikian pungkas Dr. Iswadi, M.Pd. (rj/red)
No comments:
Tulis comments