-->

Wednesday, December 18, 2024

TPA Teupin Keubeu Overload, DLHK Aceh Utara Butuh Mesin Pengolah Sampah Residu

 





Aceh Utara I Gebrak24.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Teupin Keubeu kecamatan Lhoksukon selama ini menjadi tempat penampungan sampah dari Kabupaten Aceh Utara sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. Semakin hari, tumpukan sampah semakin menggunung hingga tak lagi dapat menampung sampah yang jumlahnya meningkat secara signifikan

Meski begitu, TPA satu-satunya di daerah Malikussaleh itu membutuhkan mesin pengolah sampah, mengingat kondisinya yang sudah overload.

Sedangkan kebutuhan anggaran untuk pengadaan satu unit mesin Rp 15 milyar. Itu belum termasuk biaya operasionalnya. Kadis Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Utara, Saifullah melalui Kabid. Pengelolaan Sampah, Wahyu kepada media ini, Rabu (18/12/2024) mengungkapkan, TPA Teupin Keubeu memiliki luas 25 hektare sudah lama mengalami overload.

Ia menyampaikan rata-rata volume sampah yang masuk ke TPA tersebut tiap bulan hampir 1 juta ton. Untuk itu, perlu perubahan nyata dalam mengelola sampah hingga di tingkat paling bawah. Ia berharap mesin pengolah sampah itu bisa segera didapatkan.

"Sehingga sampah-sampah yang ada di TPA Teupin Keubeu dapat diolah, sehingga TPA satu-satunya di kabupaten Aceh Utara itu bisa menampung sampah residu.

Dengan demikian, sebut dia, keberadaan mesin pengolahan sampah tidak saja membantu pengolahan sampah, namun keberadaannya dapat memberikan manfaat untuk penghasil pupuk organik.

Tidak hanya itu saja, ungkap dia, keberadaan mesin pengolahan pupuk organik diyakini dapat memberikan dampak positif bagi keberhasilan lingkungan.

Selain itu, mesin pengelolaan sampah organik, ucap Wahyu, TPA itu juga melakukan pemilahan terhadap sampah plastik yang bisa dimanfaatkan untuk daur ulang.

"Sampah plastik yang dapat didaur ulang dibersihkan, terang dia, setelah bersih dikumpulkan dan dijual kepada pedagang yang memanfaatkan daur ulang plastik tersebut" ujarnya.

Show comments
Hide comments
No comments:
Tulis comments


 

Latest News

Back to Top