Banda Aceh I Gebrak24.com– 23/02/2025. Pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi serta kewirausahaan menjadi aspek krusial dalam mempersiapkan generasi muda Aceh agar siap bersaing di industri kreatif dan digital. Untuk itu, diperlukan reformasi kebijakan guna mendorong masuknya investor swasta serta memperkuat daya saing sumber daya manusia (SDM) di Aceh.
Industri teknologi harus menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi Aceh, tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup, khususnya dalam akses informasi dan layanan. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan lima tahun ke depan harus disusun secara konkret agar menjadi pedoman bagi pemerintah daerah dalam menjalankan kebijakan strategis dan program prioritas.
Dr. Syarfuni, M.Pd (foto) selaku anggota Forum Doktor Aceh, menyatakan bahwa penguatan kekhususan Aceh sesuai dengan MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) juga menjadi faktor penting dalam memastikan kebijakan yang diterapkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Selanjutnya beliau mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dan berkontribusi aktif dalam proses ini. “Kita perlu memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan mampu menjawab tantangan serta kebutuhan masyarakat Aceh di masa mendatang,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua FKDA, Dr. Yusuf Al Qadhawi, M.A, menyatakan keyakinannya bahwa pemerintahan Muallem – Dek Fad dapat menjalankan program-program strategis untuk kemajuan Aceh.
Dengan sinergi antara pemerintah, investor, akademisi, dan masyarakat, Aceh diharapkan mampu bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi dan kewirausahaan yang berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun global.(rel/rj).
No comments:
Tulis comments