Namun, ada salah satu kesenian dari Aceh yang sangat terkenal hingga ke mancanegara. Kesenian tersebut adalah tari bungong jeumpa. Salah satu tarian tradisional yang memiliki kekhasan dan identik dengan nuansa keagamaan yang kental, yakni agama Islam.
Pada awalnya, tarian bungong jeumpa ini tidak seterkenal jika dibandingkan dengan tari saman dan tari ratoh jaroe yang sama-sama dari Aceh. Namun, setelah tarian ini ditampilkan dalam pembukaan Asian Games 2018 lalu, tari tradisional ini pun mulai mendapat sorotan dan perhatian publik.
Tarian ini memang kerap kali ditampilkan pada acara-acara resmi sebagai salah satu tarian pembuka. Hal yang membuatnya semakin populer adalah karena tak lepas dari gerak tariannya yang unik dan menarik.
Pada umumnya, tarian bungong jeumpa ini ditarikan dalam posisi duduk dan berdiri. Tak hanya itu saja, tari khas Aceh ini juga memiliki ritme dan ketukan tersendiri, sehingga membuatnya menjadi tarian yang berbeda jika dibandingkan dengan tari tradisional dari daerah lain.
Bagi masyarakat yang berada di provinsi Aceh, tarian ini biasanya digunakan dalam berbagai jenis acara pertunjukan resmi, mulai dari acara kedaerahan hingga acara kemasyarakatan. Oleh karena itu, tak aneh jika tarian bungong jeumpa ini sangat populer dan dikenal oleh masyarakat luas, bahkan hingga ke dunia internasional.
Sama seperti tarian tradisional lain, tarian ini juga memiliki arti yang sangat mendalam. Hal ini karena dalam tarian bungong jeumpa terdapat tiga fungsi dari lahirnya tari kebanggaan masyarakat Aceh ini.
Adapun fungsi pertama yang terkandung dalam tarian bungong jeumpa ini adalah untuk mengisahkan tentang bagaimana cerita masyarakat Aceh yang memiliki keindahan dan semangat yang tinggi dalam menjalani hidup. Fungsi kedua, yaitu guna menjadi tradisi yang mengisi beberapa acara adat, seperti upacara perayaan pernikahan, upacara khitanan, dan upacara-upacara adat lainnya.
Sedangkan, fungsi tarian bungong jeumpa yang ketiga adalah untuk menjadi sarana promosi kebudayaan provinsi Aceh kepada wisatawan. Mulai dari gerakannya yang penuh makna dan filosofi, kostum atau busana yang khas dari Aceh, serta berbagai properti tari yang digunakan. (Usman Cut Raja)
No comments:
Tulis comments