-->

Friday, April 11, 2025

Perjuangan Warga Lumpuh di Aceh Utara Demi Bertemu Sang Pemimpin Sentuh Hati

 



Aceh Utara I Gebrak24.com - Suasana haru menyelimuti kantor Bupati Aceh Utara pada Jumat (11/4/2025) sore, ketika seorang pria dengan keterbatasan fisik, Abdurrahman (38), tiba dengan becak bututnya. 

Perjuangannya menempuh perjalanan demi kerinduan mendalam terhadap Bupati H. Ismail A. Jalil, SE, MM, berhasil menyentuh hati banyak orang.


Abdurrahman, warga Gampong Matang Ulim yang harus bergelut dengan kelumpuhan dan kesulitan berjalan, datang dengan tekad kuat. Becak menjadi satu-satunya tumpuannya untuk mencapai kantor bupati tepat pukul 17.15 WIB. 


Dengan wajah penuh harap meski tubuhnya lemah dan kedua kakinya tak dapat digerakkan, ia mengungkapkan alasan di balik perjalanan sulitnya. Ternyata, sebuah ikatan batin yang kuat telah terjalin antara dirinya dan sang bupati jauh sebelum H. Ismail A. Jalil menduduki kursi kepemimpinan tertinggi di Aceh Utara.


"Saya sangat rindu dengan ayah wa (panggilan akrab untuk bupati). Dulu, di masa-masa sulit konflik, beliau pernah tinggal di rumah saya," ucap Abdurrahman dengan suara lirih, Kenangan akan kebersamaan di tengah getirnya kehidupan itu rupanya tak pernah pudar, bahkan semakin menguat seiring kesuksesan H. Ismail A. Jalil menjadi pemimpin di daerahnya.


Lebih dari sekadar kerinduan, kedatangan Abdurrahman juga membawa ketulusan hati berupa ucapan selamat dan doa atas amanah baru yang kini dipikul oleh H. Ismail A. Jalil.


 "Saya hanya ingin melihat langsung dan mengucapkan selamat serta mendoakan kesuksesan Bapak Bupati dalam memimpin Kabupaten Aceh Utara," tuturnya penuh harap. 


Doa-doa tulus ia panjatkan agar bupati senantiasa dalam lindungan Allah SWT, diberikan keselamatan dunia dan akhirat, serta dipanjangkan umurnya dalam menjalankan tugas mulia ini.


Gayung bersambut, kerinduan tulus Abdurrahman tak sia-sia. Begitu kabar kedatangan warganya yang penuh perjuangan itu sampai di telinganya, Bupati Ismail A. Jalil dengan sigap setelah meninggalkan ruang kerjanya bertemu langsung. 


Pemandangan mengharukan tercipta saat keduanya bertemu. Sapaan hangat layaknya seorang saudara mengalir dari sang bupati kepada Abdurrahman. Di momen itu, tak terlihat jurang pemisah antara seorang pemimpin dan rakyatnya, yang ada hanyalah kehangatan dan rasa hormat yang tulus, membungkam segala keterbatasan.


Pertemuan singkat namun penuh makna itu diakhiri dengan pamitan Bupati pada pukul 18:16 WIB. Namun, jejak perjuangan Abdurrahman yang menempuh perjalanan dengan becak usangnya di tengah keterbatasan fisiknya, akan menjadi pengingat mendalam akan pentingnya hati seorang pemimpin bagi rakyatnya. 


Kisah ini adalah cerminan betapa sosok H. Ismail A. Jalil telah mengukir kesan mendalam di hati warganya, bahkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan sekalipun. Perjalanan Abdurrahman adalah simbol kerinduan, harapan, dan ketulusan. (mul)

Show comments
Hide comments
No comments:
Tulis comments


 

Latest News

Back to Top